Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu
bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya
yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam
bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun
global.
Wawasan Nusantara pada hakekatnya tidak
lain adalah persatuan - kesatuan / keutuhan Nusantara, cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh / serba Nusantara / mendahulukan kepentingan nasional
(nasionalisme) yang sangat diperlukan dan merupakan syarat mutlak untuk
mencapai Tujuan Nasional Bangsa Indonesia seperti tercantum dalam Mukadimah
Undang-Undang dasar 1945 yaitu :
Melindungi segenap Bangsa Indonesia
Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut mewujudkan perdamaian dunia Sebelum kita
membahas secara mendalam Wawasan Nusantara perlu kita merefresh teori-teori
dalam Ilmu Negara / Ketata negaraan antara lain :
A. Kekuasaan Wawasan Nasional suatu bangsa
dibentuk dan dijiwai oleh paham-paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.
Beberapa teori / paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa
teori/paham kekuasaan dan teori geopolitik tersebut mari kita bahas di bawah
ini :
1. Paham-paham Kekuasaan
a. Paham Machiavelli Machiavelli lebih
cenderung menghalalkan kekuasaan yang otoriter; kalau Raja adalah Raja yang absolut
atau Tiran atau Pemerintahan yang otoriter/ dictator terkenal adagium
Machiavelli bahwa Raja harus kuat seperti singa.
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon menegaskan bahwa kekuatan politik harus didukung oleh kekuatan ekonomi
(ingat bahwa jatuhnya Pemerintahan Orde Baru akibat krisis moneter dan ujungnya
menjadi krisis ekonomi)
c. Paham Jendral Clausewitz Karena
Clausewitz seorang tentara tidak heran bahwa dalilnya tidak lepas dari perang
adapun dalilnya bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain.
Clausewitz menghalalkan perang untuk mencapai tujuan politik.
d. Paham Fuerbach dan Hegel Teori Fuerbach
dan Hegel melahirkan paham libberalisme yang ujung-ujungnya melahirkan
kolonialisme.
e. Paham Lenin Paham Lenin melahirkan
komunisme yang berpangkal dari kelompo/komunal yang mementingkan
kelompok/Negara sebaliknya faham liberalism lahir dari individualism dimana
Negara tidak boleh mencampuri urusan pribadi/warga.
f. Paham Lucien dan Sidney Karena politik
dianggap kotor maka kedua tokou tersebut menghendaki agar berpolitik itu harus
santun/politik berbudaya.
2. Geopolitik
Arti geopolitik secara harfiah adalah geo
asal dari geografi dan politik artinya pemerintahan jadi geopolitik artinya
cara menyelenggarakan suatu pemerintahan yang disesuaikan /ditentukan oleh
kondisi/konfigurasi geografinya (contoh NKRI memilih Negara Kesatuan karena
kondisi/konfigurasi geografinya berupa Negara Kepulauan).
a. Pandangan/ajaran Frederich Ratzel dan
Rudolf Kjellen Kedua tokoh ini mengibaratkan Negara itu adalah/merupakan mahluk
hidup, oleh karena Negara dianalogkan sebagai mahluk maka kalau Negara itu
sudah tidak lagi mempunyai ruang hidup (lebens raum) dihalalkan mencari bahkan
kenyataannya mencuri ruang hidup yang baru berupa negara orang/bangsa lain.
inilah cikal bakal timbulnya penjajahan di muka bumi ini.
b. Pandangan/ajaran Karl Haushofer dan Sir
Halford Mackinder Teori Ratzel dan Kjellen dijabarkan oleh Haushofer dan
mackinder dari Jerman (seperti kita ketahui bahwa Negara Jerman terletak di
daratan Eropa dan tidak mempunyai laut/lautan) maka teori ini disebut wawasan
benua/darat adapun dalilnya : Barangsiapa yang ingin menguasai dunia kuasailah
"jantung dunia" (yang dimaksud dunia ialah benua Eropa, Afrika dan
Asia) karena itu teori ini disebut teori jantung. Teori ini dilaksanakan oleh
Hitler dengan timbulnya Perang Dunia II.
c. Pandangan/ajaran Sir Walter Raleigh dan
Alfred Thayer Mahan
d. Kedua Tokoh ini berasal dari Inggris
(seperti kita ketahui bahwa Negara Inggris adalah Negara Kepulauan/kelautan
sehingga kedua tokoh ini berwawasan laut atau bahari dengan dalilnya : Barang
siapa ingin menguasai dunia kuasailah perdagangan dengan armada laut yang
tangguh dan kuat (antara lain Negara Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda).
e. Pandangan/ajaran Mitchel, Saversky, Douhet dan Fuller Menurut Tokoh-tokoh ini bahwa suatu Negara itu selain berdaulat di darat, laut dan udara berdaulat juga di angkasa/dirgantara maka Tokoh-tokoh tersebut termasuk wawasan dirgantara. Masalahnya seberapa jauh suatu negara berdaulat di angkasa? Saat ini pada umumnya Negara-negara sudah menguasai ruang angkasa di ruang geostasioner.
f. Pandangan/ajaran Nicholas J Spykmen
Pendapat Spykmen bahwa setiap Negara berdaulat baik didara, laut dan udara,
ajaran ini disebut teori gabungan, teori kombinasi/campuran, teori daerah batas
atau teori Rimland (NKRI menganut teori ini).
g. Paham Bangsa Indonesia tentang
kekuasaan/kekuatan Bahwa Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta
kemerdekaan.
h. Paham Bangsa Indonesi tentang
Geopolitik Oleh karena bentuk NKRI berupa Negara Kepulauan sebagai satu
kesatuan wilayah dimana 65% berupa lautan maka laut merupakan penghubung.
B. Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian atau batasan Wawasan Nusantara
secara resmi tercantum dalam Ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR)
tentang Garis besar Haluan Negara (GBHN) RI Tahun 1993 dan TAP MPR Tahun 1998
sebagai berikut :
"Wawasan Nusantara yang merupakan
wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UU1945 adalah
cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional."
Perlu dijelaskan disini tentang pengertian
wawasan nasional yaitu cara pandang suatu bangsa terhadap diri dan
lingkungannya yang meliputi geografi, sejarah an idiologi.
Sikap dan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap geografi yang berbentuk Negara Kepulauan, sejarah Bangsa Indonesia dan Pancasila maka wawasan itu disebut Wawasan Nusantara.
Sikap dan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap geografi yang berbentuk Negara Kepulauan, sejarah Bangsa Indonesia dan Pancasila maka wawasan itu disebut Wawasan Nusantara.
Sehingga dengan demikian wawasan nasional
suatu bangsa dengan bangsa lainnya akan berbeda karena terdapat perbadaaan
geografinya, sejarahnya dan idiologinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar